Virus Paling Mematikan Di Dunia - Beberapa waktu lalu sempat gempar mengenai virus baru, yakni virus Ebola. Badan Kesehatan Dunia / WHO saat ini sedang bekerja keras menanggulangi wabah Ebola agar tidak meluas ke luar benua hitam.
Ebola merupakan virus yang awalnya muncul dari negara Kongo, virus dulunya berasal dari bintang liar. Namun kemudian bermutasi hingga bersifat zoonosist atau bisa menular ke manusia. Jika manusia terpapar virus ini kemungkinan besar akan berujung ke kematian. Karena saat ini belum ada satu pun vaksin anti virus yang bisa mematikan kuman ebola.
Ada banyak sekali virus berbahaya di dunia ini, bahkan sampai ada yang mematikan. berikut ini adalah Virus Paling Mematikan Di Dunia :
- 1. Virus Ebola
Ebola (Virus Kongo) adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat mematikan.
Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar Anus, dan demam. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit.
Masa inkubasi virus dalam tubuh manusia, rata-rata antara 2 hari hingga 7 hari. Kemudian penderita merasakan nyeri yang sangat hebat disekujur tubuh, kemudian demam tinggi. Selain itu gejala visual berupa kulit melepuh seperti terbakar dan fase yang paling parah adalah terjadi internal bleeding / atau pendarahan bagian dalam tubuh. Pada fase ini usia pasien hanya tinggal hitungan hari hingga berujung kematian. Sampai sekarang virus ebola telah menyebabkan 887 orang tewas dan menyebabkan ribuan orang terjangkiti.
- 2. Virus Sars
Virus ini berawal dari Penyakit Pneumonia yang muncul di Tiongkok. Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negara lain via wisatawan internasional.
Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003. Dalam wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang. Ada Spekulasi Bahwa Penyakit SARS ini adalah Buatan Manusia, SARS memiliki gejala flu dan bisa mencakup: demam, batuk, radang tenggorokan dan gejala non-spesifik lainnya.
Satu-satunya gejala yang sering dialami seluruh pasien adalah demam di atas 38 derajat celcius. Sesak napas bisa terjadi kemudian. Penyakit ini belum ada vaksinnya sehingga penanggulangannya hanya dibantu alat bantu pernapasan saja. Virus ini konon dianggap sebagai Virus Akhir zaman.
- 3. Enterovirus
Entero virus merupakan penyakit tangan, kaki, dan mulut, apabila diabaikan maka bisa menjadi Radang Otak. Gejala serangan Enterovirus sangat mirip gejala flu biasa sehingga sulit dideteksi seperti demam yang kadang disertai pusing dan lemas serta nyeri.
Selanjutnya akan muncul benjolan kecil merah berair pada telapak tangan dan kaki berikut sariawan di mulut. Pada kondisi parah, Enterovirus bisa menyerang jaringan syaraf dan otak hingga mengakibatkan kematian.
Virus ini mudah menular melalui kontak langsung dengan penderita. Anak-anak menjadi korban utama penyebaran Enterovirus di Cina. Sejak korban pertama ditemukan namun pelaporannya ditunda hingga beberapa pekan kemudian.
Sudah 24 ribu orang terjangkit Enterovirus. Lebih dari 30 di antaranya meninggal sebagian besar anak-anak. Virus Ini dikabarkan sudah masuk Indonesia dan menjangkit 3 Orang di Sumatera.
- 4. Virus Hepatitis B (VHB)
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut sebagian kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.
Virus Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini terjadi :
1. Tidur terlalu malam
2. Tidak BAB di pagi hari
3. Tidak makan pagi
4. Pola makan berlebihan
5. Makan makanan mentah dan berpengawet
6. Menggunakan sikat gigi bersama orang lain
Setiap tahun sekitar 1800 orang didiagnosis menderita kanker hati dan separuh lebih adalah lelaki.
Gejala penyakit kanker hati
• Kulit menjadi berwarna kuning dan keseluruhan mata menjadi putih
• Demam
• Menggigil
• Merasa lelah yang luar biasa
• Nausea
• Nyeri pada perut
• Kehilangan gairah makan
• Berat badan yang turun drastis
• Nyeri pada punggung dan bahu
• Urin yang berwarna gelap
• Terjadi pendarahan di bagian dalam tubuh
- 5. Virus H5N1 (Flu Burung)
Flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.
• Indonesia - 99 kasus dengan 79 kematian.
• Vietnam - 93 kasus dengan 42 kematian.
• Mesir - 34 kasus dengan 14 kematian.
• Thailand - 25 kasus dengan 17 kematian.
• Republik Rakyat Cina - 25 kasus dengan 16 kematian.
• Turki - 12 kasus dengan 4 kematian.
• Azerbaijan - 8 kasus dengan 5 kematian.
• Kamboja - 7 kasus dengan 7 kematian.
• Irak - 3 kasus dengan 2 kematian.
• Laos - 2 kasus dengan 2 kematian.
• Nigeria - 1 kasus dengan 1 kematian.
• Djibouti - 1 kasus tanpa kematian.
Awal wabah ini pada peternakan di dunia yang telah dikonfirmasi sejak Desember 2003. Wabah flu burung juga melanda benua Afrika. Pada 8 Februari 2006, OIE mengumumkan Nigeria sebagai negara pertama yang memiliki kasus positif flu burung di benua itu .
Dua pekan kemudian, virus H5N1 ditemukan di sebuah desa kecil di Niger, sekitar 72 km dari perbatasannya dengan Nigeria. Virus ini juga menyebar ke Mesir dan Kamerun.
- 6. Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
HIV adalah Virus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia. Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV.
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
Diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah 6,4 juta orang, di Indonesia sudah mencapai 130.000 orang, masa hidup orang yang terkena HIV sekitar 6-12 tahun.
- 7. Anthrax
Anthrax merupakan penyakit yang sering dikaitkan dengan bioterorisme. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Bacillus anthracis (bukan virus). Sebenarnya, penyakit ini milik hewan herbivora. Penyakit ini relatif jarang ditemukan. Saya pribadi belum pernah melihat pasien anthrax. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita (terutama saya) belajar tentang gejala penyakit anthrax. Pada dasarnya, anthrax dapat menyerang kulit (yang paling sering), orofaring (jalan makan/kerongkongan bagian dalam rongga mulut, agak sering), saluran nafas (jarang), dan saluran cerna (sangat jarang).
Untuk bagian kulit, sebenarnya kulit manusia relatif tahan terhadap invasi bakteri penyebab anthrax. Hanya saja bakteri penyebab anthrax dapat masuk ke dalam kulit melalui daerah kulit yang mengalami luka atau mikrolesi (luka kecil di kulit yang kadang tidak terlihat oleh mata). Infeksi kulit ini disebabkan karena kita kontak langsung dengan spora bakteri ini ketika kita kontak dengan hewan atau produk hewan (wool, rambut hewan, dll) atau tanah yang terkontaminasi spora bakteri penyebab anthrax. Masa inkubasinya (waktu antara terpajan infeksi dan menunjukkan gejala awal) berkisar antara 1-7 hari (biasanya 2-5 hari). Di tempat masuknya spora ini akan timbul rasa gatal seperti gigitan serangga yang diikuti dengan lesi papular yang kemudian berubah menjadi vesikular, dan dalam 7-10 hari akan berubah menjadi lesi terbuka dengan bagian tengah berwarna hitam dan tidak disertai nyeri. Keluhan yang sering ditemukan adalah gatal tapi tidak nyeri. Jika terasa nyeri berarti sudah mengalami inkeksi sekunder oleh staphylococcus atau streptococcus. Kadang disekitar lesi akan disertai pembengkakan namun tanpa pernanahan. Lesi kulit karena anthrax ini biasanya berdiameter 2-3 cm, berbatas bulat, regular dan tepi yang sedikit meninggi. Lesi kulit ini paling sering ditemukan di lengan atas. Kadang dapat pula ditemukan pembesaran kelenjar limfe lokal yang disertai nyeri. Jika lesi anthrax ini terdapat di daerah leher, maka pembengkakan yang terjadi dapat menekan trakea sehingga menyebabkan stridor (suara nafas seperti mendengkur). Dari membran lesi ini kita dapat menemukan bakteri penyebab anthrax. Pada sebagian besar kasus, lesi ini akan sembuh sendiri, namun dapat pula menyebar melalui pembuluh darah menyebabkan sepsis atau meningitis (radang selaput otak).
Anthrax di daerah orofaring biasanya karena kita menelan daging yang mengandung spora bakteri penyebab anthrax. Gejala anthrax faring dapat dibagi menjadi dua fase, awal dan lanjut. Fase awal dimulai dengan demam yang disertai pembengkakan leher uni atau bilateral karena pembengkakan kelenjar limfe regional. Pasien mengeluh nyeri telan berat dan sulit menelan. Kita dapat menemukan ulkus/lesi mirip dengan lesi anthrax kulit di palatum durum, pangkal lidah, atau dinding faring, biasanya disertai bengkak dan terlihat hiperemis. Pada fase lanjut ulkus tersebut dapat berlanjut menjadi nekrosis, dan pembengkakan yang terjadi dapat mengganggu pernafasan. Kematian dapat terjadi karena pembengkakan leher ini atau karena toksemia.
Anthrax di saluran cerna biasanya karena kita menelan daging hewan yang mengandung spora bakteri penyebab anthrax. Masa inkubasi berkisar antara 1-7 hari. Gejala biasanya muncul 2-5 hari setelah menelan spora. Pada fase awal biasanya dimulai dengan rasa tidak enak dan mual di perut, tidak nafsu makan, diikuti dengan muntah dan demam yang kemudian diikuti dengan nyeri perut yang sangat, hematemesis (muntah darah, berwarna coklat atau kehitaman), dan diare yang hampir selalu disertai darah. Sekitar 2-5 hari kemudian diikuti dengan ascites yang disertai dengan penurunan rasa nyeri di perut. Pada saat ini shock dapat terjadi dan dapat diikuti dengan kematian (karena shocknya atau karena toksemia). Anthrax di saluran cerna ini sangat sulit didiagnosis. Petunjuk yang penting adalah bila ada riwayat makan daging yang kurang matang.
Anthrax di saluran nafas (paru) sering dikaitkan dengan bioterorisme. Masa inkubasinya biasanya kurang dari 1 minggu, namun dapat mencapai 2 bulan. Pada fase awal hanya ditemukan gejala yang tidak khas seperti flu (demam yang tidak begitu tinggi (meriang), batuk kering, rasa lemas dan lemah, nyeri otot, berkeringat yang berlebihan, dan rasa tidak enak di dada (tanda awal terjadinya mediastinitis). Pasien dapat mengalami perbaikan sementara sebelum kemudian penyakit berubah menjadi tambah parah secara cepat (dalam beberapa jam atau beberapa hari). Pasien tiba-tiba mengalami demam tinggi, susah bernafas, sianosis, berkeringat yang berlebihan, batuk darah berwarna merah muda/merah segar, dan nyeri dada yang kadang mirip dengan infark miokardial akut (serangan jantung). Penyakit ini juga melibatkan kelenjar limfe di dalam dada. Di paru spora akan ditelan oleh makrofag paru dan lalu dibawa ke kelenjar limfe. Di kelenjar limfe ini spora akan berubah menjadi bakteri dan lalu berkembang biak sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar limfe yang disertai dengan perdarahan. Jika bakteri tersebut berhasil memasuki pembuluh darah, maka bakteri/toksinnya dapat menyebar sehingga terjadi sepsis dan atau meningitis. Anthrax di saluran nafas ini sangat sulit didiagnosis. Kalaupun terdiagnosis, angka kematiannya cukup tinggi karena sulit diobati.
- 8. Virus H1N1 (Flu Babi)
Flu babi adalah penyakit saluran pernapasan yang biasa. Influenza pada babi sama 'normal' nya seperti pada manusia. Sering terjadi penularan, tetapi jarang menyebabkan kematian. Jenis virus ini adalah H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Terbanyak H1N1.
Seperti halnya semua virus influenza, virus flu babi juga terus berubah-ubah. Bila pada saat bersamaan babi terinfeksi dengan virus babi, virus burung dan virus manusia, maka semua gen virus itu dapat bermutasi satu sama lain. Dengan demikian dapat muncul virus baru yang mengandung perpaduan antara gen hewan dan gen manusia. Walaupun begitu, sekarang ini tidak ada bahayanya untuk makan daging babi. Sebab berdasarkan keterangan Lembaga Pengendalian Wabah di AS, flu babi tidak ditularkan melalui makanan.
Flu babi dapat menyebar dengan cepat sekali. Virusnya dapat ditularkan dari babi ke manusia, tetapi juga sebaliknya, dari manusia ke babi. Selama ini infeksi yang terjadi pada manusia terutama disebabkan karena ada hubungan langsung dengan babi. Wabah yang terjadi di Meksiko menunjukkan, bahwa sekarang harus diperhitungkan penularan dari manusia ke manusia lainnya. Yakni seperti lumrahnya penularan flu, bila penderitanya batuk-batuk atau bersin.
Gejala-gejala tertular mirip seperti influenza pada umumnya. Yaitu panas badan, perasaan lemah tidak bertenaga, tidak ada nafsu makan dan batuk. Ada pula yang dibarengi dengan pilek, sakit tenggorokan, dan mual. Buang-buang air dan mual dapat jauh lebih menonjol dari pada influenza biasa.
Kematian pertama akibat flu babi (swine flu) H1N1 di negara bagian Oaxaca, Meksiko.
Itulah beberapa Virus Paling Mematikan Di Dunia, semoga dapat menjadi informasi yang berguna bagi para pembaca agar dapat melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit yang akan menimpa kita nantinya.